Laman

9/19/2011

2 Demo

Kemarin aku menyaksikan 2 demo di layar TV. Dua demo yang berbeda 180 derajad. Demo yang pertama adalah demo warga Purwakarta yang menghancurkan patung-patung yang dibuat oleh Bupati Purwakarta. Mereka mengecam Bupati Purwakarta yang telah ‘menyulap’ Purwakarta menjadi kota berhala dengan banyak terbangun patung di sejumlah titik kota Purwakarta.

Ratusan orang berunjuk rasa sambil merobohkan patung-patung di ruas jalan Kota Purwakarta, Jawa Barat. Patung-patung yang menjadi sasaran adalah patung-patung tokoh pewayangan, Gatotkaca, Semar, dan Bima.

"Kami ingin menanyakan ke bupati, kenapa dia berani beraninya mengubah Kota Santri ini menjadi Kota Patung. Sikap Bupati Dedi itu telah melukai umat muslim di Purwakarta," tegas koordinator aksi, KH Abdullah AS Djohan.

Di tempat yang sama, KH Syah Alam Ridwan mengingatkan, pelopor menghancurkan patung sebagai tempat berhala yakni Nabi Ibrahim AS. Artinya, segala bentuk pembangunan menyerupai benda aslinya seperti halnya patung musyrik.

*************
Alhamdulillah, masih ada umat Islam yang peduli dengan akidahnya. Mereka, warga Purwakarta tidak ingin kotanya dijadikan kota berhala dengan banyaknya patung-patung yang dibangun.  Dalam Islam ada hadits yang melarang membuat patung atau gambar-gambar yang bernyawa, meskipun ada berbagai pendapat atau tafsir mengenai patung seperti apa dan bagaimana, tetapi setidaknya warga Purwakarta itu peduli akan akidahnya.

Dari 'A`isyah bahwasannya ia membeli bantal kecil yang ada gambar-gambarnya. Ketika Rasulullah melihatnya beliau berdiri di pintu tidak mau masuk. Maka 'A`isyah mengetahui ada tanda kebencian di muka Rasulullah. Lalu ia pun berkata: "Ya Rasulullah, aku bertaubat kepada Allah dan Rasul-Nya, dosa apakah yang telah kuperbuat?" Rasulullah menjawab: "Bagaimana halnya bantal itu?" 'A`isyah menjawab: "Saya membelinya agar engkau duduk dan bersandar di atasnya." Kata Rasulullah: "Sesungguhnya orang-orang yang membuat gambar-gambar ini akan disiksa pada hari kiamat dan akan dikatakan kepada mereka: "Hidupkanlah gambar-gambar yang kalian buat itu!" Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya rumah yang ada gambar-gambar (yang bernyawa -pent) di dalamnya tidak akan dimasuki malaikat." (Muttafaqun 'alaih)

Sabda Rasulullah pula: "Manusia yang paling pedih siksanya di hari kiamat ialah yang meniru ciptaan Allah. Sedangkan para pelukis dan penggambar adalah orang-orang yang meniru ciptaan Allah." (Muttafaqun 'alaih)

 "Bahwasannya Nabi ketika melihat gambar-gambar di rumah, beliau tidak mau masuk sebelum gambar itu dihapus." (HR. Al-Bukhariy)

***************
Satu lagi adalah demo sekitar 50 wanita yang sebagian besar memakai rok menggelar aksi di Bundaran HI, Jakarta. Mereka mengecam pernyataan pejabat publik yang justru menyalahkan cara berpakaian wanita, karena maraknya aksi perkosaan. Salah satu spanduk dan poster yang dibentangkan antara lain bertuliskan, "Jangan Salahkan Baju Kami", "Hukum si Pemerkosa", "Perkosaan = Kejahatan". Massa yang berdemo menamakan dirinya Kelompok Perempuan Menolak Perkosaan.

Sebelumnya, Hari Jumat (16/09/2011), Fauzi Bowo menyoroti seputar perkosaan di angkutan umum. Selain keamanan perlu ditingkatkan, Foke juga 'menyentil' gaya berpakaian pengguna angkot.
"Tetapi bayangkan juga kalau orang naik mikrolet, duduk di depan tetapi pakai rok mini, kan agak gerah juga," ujar Foke sambil menunjuk ke arah pahanya menggambarkan rok mini.

**************
Jaman edan, menurut Ronggowarsito. Inilah jaman edan itu. Gubernur yang menghimbau warganya untuk tidak pakai rok mini malah disalahkan, didemo lagi.

“Ada dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat: [1] Suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan [2] para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim no. 2128)

Lajnah Daimah (Komite Fatwa Para Ulama’ Saudi) pernah mendapatkan pertanyaan sebagai berikut, “Apakah seorang perempuan diperbolehkan memakai pakaian ketat? Jawaban Lajnah Daimah, “Seorang perempuan tidak diperbolehkan untuk menampakkan diri di hadapan laki-laki yang bukan mahramnya atau keluar ke jalan-jalan dan pusat perbelanjaan dalam keadaan memakai pakaian yang ketat, membentuk lekuk tubuh bagi orang yang memandangnya. Karena dengan pakaian tersebut, perempuan tadi seakan telanjang, memancing syahwat dan menjadi sebab timbulnya hal-hal yang berbahaya. (Fatawa al Mar’ah, 2/84, dikumpulkan oleh Muhammad Musnid).

Korban Delay Pesawat


Aku segera bersiap menuju terminal Nganjuk untuk menuju Solo, Bandara Adi Sumarmo pukul 08.00. sampai di terminal Tirtonadi sekitar pukul 12.00. setelah makan siang di terminal aku naik ojek ke Bandara Adi Sumarmo sekitar 20 menit dengan ongkos Rp. 40.000.

Baru  check in saja petugas check in sudah dibilang “maaf pak, pesawat delay 1,5 jam”.  Itu artinya pesawat yang seharusnya take off pukul 14.45 mundur menjadi pukul  16.15 WIB. Sudah ada perasaan tak enak saat petugas mengatakan bahwa pesawat delay, biasanya bisa lebih lama dari yang disampaikan. Benar saja, selang menunggu beberapa lama, diumumkan lagi bahwa pesawat delay lagi sampai pukul 18.10. wuaduuuh.
Alhamdulillah, pesawat sudah datang pukul 17.45, tak berapa lama penumpang disuruh untuk naik ke pesawat, tak sampai 30 menit setelah pesawat landing. Masih ada sampah di dalam pesawat yang belum sempat dibersihkan.

Sampai di Soekarno Hatta sekitar pukul 20.00. tapi kok petugas yang register untuk penerbangan lanjutan sudah tidak ada di tempat. Closed. Akhirnya aku segera menuju ke loket petugas check in. Sudah ada beberapa penumpang yang juga nampaknya akan meneruskan penerbangan lanjutan. Setelah beberapa lama menunggu ada penjelasan dari petugas.

“maaf pak, penerbangan ke pekanbaru sudah berangkat, Bapak-bapak sekalian akan diinapkan dan terbang besok siang” . ternyata ada 27 orang penumpang dewasa yang tujuannya sama dengan aku ditambah dengan anak-anak, belum lagi penumpang yang tujuannya ke daerah lain yang senasib dengan kami.

Tuntutan-tuntutan pun diajukan oleh penumpang yang merasa dirugikan, mulai dari kompensasi sampai permintaan penerbangan pagi untuk esok hari. Apalagi banyak penumpang yang telah rental mobil di bandara SSK II- yang tentu saja tidak bisa dibatalkan begitu saja- karena penumpang banyak yang berasal dari luar Pekanbaru. Tapi berkali-kali dijawab oleh petugas “kami tidak bisa memenuhi tuntutan Bapak-bapak sekalian”.  1 jam lebih di Bandara Soetta dan mengingat banyak anak-anak maka akhirnya kami bersedia untuk diinapkan dan dijanjikan terbang pukul 12.00  esok hari.

Sampai penginapan sekitar pukul 23.00 dan baru pukul 24.00 kami diberi makan malam.  untunglah aku dapat 1 kamar seorang diri. kondisi kamar lumayan bagus, ada AC dan TV, tapi nyamuknya minta ampun banyaknya. Air kranpun tidak mengalir, untunglah masih ada air di bak mandi sehingga aku bisa mandi. Pukul 06.30, saat masih asyik-asyiknya nonton TV dan tiduran kami sudah disuruh siap-siap karena bus yang membawa ke Bandara sudah menunggu, dengan segera aku mandi. Di luar sudah ada beberapa orang yang menunggu dan tidak sempat mandi. Kami juga tidak ada sarapan pagi.

Jam 08.00 kami sampai Bandara dan check in ulang, menunggu pesawat sampai jam 12.00. sekitar pukul 11.30 diumumkan bahwa pesawat delay 1 jam. Saat menunggu tersebut banyak penumpang yang sudah tidak sabar lagi. Jengkel, sebel, marah jadi satu. Apalagi pagi tidak diberi sarapan dan siangpun juga tidak diberi makan. Akhirnya dijanjikan setelah sampai Pekanbaru akan disediakan makan siang. Pukul 13.30 akhirnya pesawat diterbangkan dan sampai Pekanbaru pukul 15.10 WIB.