Ah...malam ini tidak ada acara yang menarik di TV, biasanya aku nonton bioskop Trans TV, tetapi ternyata sudah nonton sebelumnya, The One. ku ganti chanel berharap ada acara yang menarik. Ternyata ada acara baru di RCTI, reality show, ” Masihkah Kau Mencintaiku”. Kebetulan acara ini perdana dan ditayangkan setiap rabu malam pukul 22.00 WIB.
“Masihkah kau mencintaiku” mencoba membantu pasangan yang sedang dirundung masalah itu dengan menghadirkan mereka yang berkonflik bersama keluarga masing-masing. Kepada mereka, diajukan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut kehidupan pribadi untuk menguji apakah masih ada kecocokan dan mereka benar-benar masih saling mencintai atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan yang cocok antara suami istri tersebut akan mendapatkan hadiah mulai dari uang tunai sampai paket spa.
Program ini dipandu oleh Helmy Yahya dan Dian Nitami yang akan melemparkan pertanyaan demi pertanyaan sekaligus memandu kedua belah pihak. Disamping itu ada psikolog dan pakar yang kompeten di bidang perkawinan sehingga pendapatnya bisa dijadikan pertimbangan bagi pasangan yang sedang bermasalah.
Acara ini semalam menghadirkan Dedy dan Siska yang mau bercerai, dan tentunya menghadirkan orang tua masing-masing. Penyebab permintaan cerai ini adalah karena sang suami lupa mengucapkan selamat ulang tahun di hari ulang tahun sang istri, padahal perkawinan mereka telah berjalan 10 tahun lebih.
Pertanyaan pertama yang diajukan adalah berapa ukuran bra siska, sebelumnya dedy telah diberi kuisioner untuk menjawab pertanyaan tersebut, selanjutnya siska ditanya apakah dedy tahu ukuran branya atau tidak. Siska menjawab dedy pasti tidak tahu...ternyata dedy tahu.
Pertanyaan kedua adalah apakah dedy tahu tanggal ulang tahun ibunya. Siska mengatakan dedy tidak tahu......ternyata dedy tahu. Pertanyaan ketiga adalah hari apa putri mereka lahir. Ternyata keduanya menjawab salah. Pertanyaan ke empata adalah apakah dedy menyesal menikahi siska. Siska menjawab pasti dedy menyesal....ternyata jawaban dedy tidak menyesal.
Acara ini sesekali diselingi dengan adu mulut antara dedy dengan siska ataupun emosi mama dedy yang dengan gigih membela anaknya dan tentu saja mengungkapkan kekurangan-kekurangan siska. Mama siska tentu juga membela anaknya meskipun tak seemosional mama dedy.
Pertanyaan terakhir adalah apakah dedy masih mencintai siska. Siska menjawab bahwa dedy mencintainya...ternyata dedy juga menjawan yang sama. Diikuti dengan pelukan dedy ke siska dan dibumbui dengan tepuk tangan penonton dan beberapa mengusap air matanya. Acara ini diakhiri dengan happy ending dimana dedy dan siska saling berbaikan lagi.
Mungkin acara ini diilhami banyaknya kasus perceraian yang serdang marak di Indonesia. Tercatat, pada tahun 2007, sedikitnya 200 ribu pasangan melakukan pisah ranjang alias cerai. Meski angka perceraian di negara ini tidak setinggi di Amerika Serikat dan Inggris (mencapai 66,6% dan 50% dari jumlah total perkawinan), namun angka perceraian di Indonesia ini sudah menjadi rekor tertinggi di kawasan Asia Pasifik. Angka perceraian di Indonesia diprediksi oleh banyak pihak akan selalu meningkat tiap tahun. Hal itu dikarenakan life style (gaya hidup) masyarakat selalu berubah. Pondasi nilai-nilai keagamaan mulai luntur. Dasar meniti bahtera rumah tangga tak lagi mendasar pada al-Quran dan hadist.
Dalam kehidupan rumah tangga mutlak adanya komunikasi yang sehat antara pasangan sehingga saling memahami dan menghargai. Disamping itu juga - sebagai manusia yang punya kekurangan dan kesalahan pada suami/istri dituntut juga adanya kesabaran dalam berumah tangga. Dan tentunya disertai dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah swt. Sehingga tercipta keluarga yang sakînah mawaddah warahmah
“Masihkah kau mencintaiku” mencoba membantu pasangan yang sedang dirundung masalah itu dengan menghadirkan mereka yang berkonflik bersama keluarga masing-masing. Kepada mereka, diajukan pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut kehidupan pribadi untuk menguji apakah masih ada kecocokan dan mereka benar-benar masih saling mencintai atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan yang cocok antara suami istri tersebut akan mendapatkan hadiah mulai dari uang tunai sampai paket spa.
Program ini dipandu oleh Helmy Yahya dan Dian Nitami yang akan melemparkan pertanyaan demi pertanyaan sekaligus memandu kedua belah pihak. Disamping itu ada psikolog dan pakar yang kompeten di bidang perkawinan sehingga pendapatnya bisa dijadikan pertimbangan bagi pasangan yang sedang bermasalah.
Acara ini semalam menghadirkan Dedy dan Siska yang mau bercerai, dan tentunya menghadirkan orang tua masing-masing. Penyebab permintaan cerai ini adalah karena sang suami lupa mengucapkan selamat ulang tahun di hari ulang tahun sang istri, padahal perkawinan mereka telah berjalan 10 tahun lebih.
Pertanyaan pertama yang diajukan adalah berapa ukuran bra siska, sebelumnya dedy telah diberi kuisioner untuk menjawab pertanyaan tersebut, selanjutnya siska ditanya apakah dedy tahu ukuran branya atau tidak. Siska menjawab dedy pasti tidak tahu...ternyata dedy tahu.
Pertanyaan kedua adalah apakah dedy tahu tanggal ulang tahun ibunya. Siska mengatakan dedy tidak tahu......ternyata dedy tahu. Pertanyaan ketiga adalah hari apa putri mereka lahir. Ternyata keduanya menjawab salah. Pertanyaan ke empata adalah apakah dedy menyesal menikahi siska. Siska menjawab pasti dedy menyesal....ternyata jawaban dedy tidak menyesal.
Acara ini sesekali diselingi dengan adu mulut antara dedy dengan siska ataupun emosi mama dedy yang dengan gigih membela anaknya dan tentu saja mengungkapkan kekurangan-kekurangan siska. Mama siska tentu juga membela anaknya meskipun tak seemosional mama dedy.
Pertanyaan terakhir adalah apakah dedy masih mencintai siska. Siska menjawab bahwa dedy mencintainya...ternyata dedy juga menjawan yang sama. Diikuti dengan pelukan dedy ke siska dan dibumbui dengan tepuk tangan penonton dan beberapa mengusap air matanya. Acara ini diakhiri dengan happy ending dimana dedy dan siska saling berbaikan lagi.
Mungkin acara ini diilhami banyaknya kasus perceraian yang serdang marak di Indonesia. Tercatat, pada tahun 2007, sedikitnya 200 ribu pasangan melakukan pisah ranjang alias cerai. Meski angka perceraian di negara ini tidak setinggi di Amerika Serikat dan Inggris (mencapai 66,6% dan 50% dari jumlah total perkawinan), namun angka perceraian di Indonesia ini sudah menjadi rekor tertinggi di kawasan Asia Pasifik. Angka perceraian di Indonesia diprediksi oleh banyak pihak akan selalu meningkat tiap tahun. Hal itu dikarenakan life style (gaya hidup) masyarakat selalu berubah. Pondasi nilai-nilai keagamaan mulai luntur. Dasar meniti bahtera rumah tangga tak lagi mendasar pada al-Quran dan hadist.
Dalam kehidupan rumah tangga mutlak adanya komunikasi yang sehat antara pasangan sehingga saling memahami dan menghargai. Disamping itu juga - sebagai manusia yang punya kekurangan dan kesalahan pada suami/istri dituntut juga adanya kesabaran dalam berumah tangga. Dan tentunya disertai dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah swt. Sehingga tercipta keluarga yang sakînah mawaddah warahmah