Laman

1/12/2009

LIFE MAPPING (II)

Anggaplah anda sekarang mau berangkat ke suatu tujuan, melewati rute perjalanan tertentu, dengan sebuah kendaraan yang anda kemudikan sendiri. Perencanaan “perjalanan” anda hendaknya tertulis dalam sebuah “peta” peta dimaksud lengkap dengan target-target terukur tentang apa-apa yang diperkirakan akan terjadi di perjalanan.

Tidak cukup menyusun peta hidup, mengelola waktu, tapi yang paling diperlukan adalah kedisiplinan, kegigihan dan keuletan untuk berusaha agar apa yang sudah direncanakan dapat tecapai.

Dalam peta hidup tersebut, jangan lupa memasukkan keseluruhan substansi materi- materi sebelumnya, termasuk proses dan capaian atau prestasi hingga saat. Masukkan juga pengalaman-pengalaman tak terlupakan, terutama yang mempengaruhi pola pikir dan perilaku anda. Hal ini bertujuan untuk mengukur konsistensi dan laju peningkatan pengembangan diri dari waktu ke waktu. Juga untuk mengingatkan agar standard dan kualitas hidup, capaian dan dedikasi kita “semestinya makin meningkat, seirama dengan peralihan tahap-tahap kehidupan kita”

Oleh karena itu sebelum membuat “peta hidup saya” yang lebih komprehensif, pikirkanlah matang-matang bagaimana selayaknya anda berubah ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu tanyakanlah pada diri anda apa gerangan target dari setiap dimensi kehidupan pada tahun ini, tahun depan, tahun ketiga dst. Ingatlah bahwa proses lanjutan dari seluruh dimensi dan seisinya itu adalah proses yang harus fokus pada tujuan dan cita-cita anda di masa depan dan juga fokus pada target-target kuantitatif atau kualitatif tahap demi tahap.

Selain itu sebaiknya anda sudah harus melek tentang mengapa dan untuk apa target dan cita-cita itu diwujudkan. Ini terkait dengan visi pembelajaran dan misi pelayanan atau pengabdian kita, baik selaku individu, warga masyarakat, dan tentunya sebagai khalifah di muka bumi.

Menempatkan seluruh masa lalu, sekarang, dan masa depan di satu kertas membantu anda melihat bahwa waktu dan usia kita terlalu singkat untuk berbuat baik, terlalu panjang untuk disia-siakan, dimubazirkan. Menulis kegiatan dalam berbagai bidang kehidupan yang harus dijalani sebagai makhluk Tuhan, sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara membuat kita bisa mengatur prioritas, bisa membedakan keinginan dan kebutuhan, menyeimbangkan antara hak dan kewajiban. Jika anda tidak mempunyai perencanaan hidup, boleh jadi anda tidak punya target kapan suatu tujuan anda dapat tercapai.

Peta hidup yang meliputi masa lalu, sekarang, dan masa depan harus dilengkapi dengan rencana ynag lebih detail: lima tahunan, tahunan, bulanan, mingguan, dan harian. Peta hidup yang mencakup seluruh aktivitas kita bisa mengungkap cita-cita kita, sedangkan jadwal tahunan bisa menggambarkan sasaran khusus yang kita capai, jadwal semesteran atau bulanan bisa menggambarkan langkah dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai sasaran. Jadwal mingguan dan harian merupakan aktivitas yang memperkukuh langkah-langkah kita.





(Tulisan ini bersumber dari buku “Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan” karya Dr. Marwah Daud Ibrahim)


Tidak ada komentar: