Laman

1/25/2009

Nata De Coco



Nata de coco merupakan hasil fermentasi air kelapa dengan bantuan mikroba Acetobacter xylinum, yang berbentuk padat, berwarna putih, transparan, berasa manis clan bertekstur kenyal. Selain banyak diminati karena rasanya yang enak dan kaya serat, pembuatan nata de coco pun tidak sulit dan biaya yang dibutuhkan tidak banyak sehingga dapat sebagai alternatif usaha yang dapat memberikan keuntungan.

Persiapan
1. Saring air kelapa dengan saringan plastik/tapis agar bersih dari kotoran lain
2. Siapkan cetakan/loyang/ toples besar dalam keadaan kering dan sterilkan dengan cara memanaskan loyang dengan jarak kurang lebih 15-20 cm di atas api hingga 2-3 kali ulangan dan setelah selesai letakkan dalam keadaaan telungkup.
3. Siapkan tutup loyang/ cetakan yaitu kertas koran yang disterilkan di atas api dengan cara yang sama seperti mensterilkan di atas. Siapkan tali karet sesuai ukuran lingkaran loyang/cetakan.


Proses Pengolahan
1. Rebus air kelapa di atas kompor
2. Buang busa yang keluar dari rebusan air kelapa dengan saringan tapis sampai bersih
3. Setelah air kelapa mulai mendidih kurang lebih 90oC masukkan urea 0,5% dan cuka (asam asetat) 1% serta gula (7,5%) tunggu sampai mendidih (1000 C) selama kurang lebih 5 menit.
4. Setelah hangat-hangat kuku tambahkan starter /bibit sebanyak 10% kemudian diaduk rata
5. Tuangkan ke dalam loyang/cetakan yang sudah disediakan dengan ketebalan 1,5 cm (1,2 liter), kemudian tutup dengan koran dan ikat dengan tali karet.
6. Letakkan di tampat yang aman / tidak boleh tergoyang dan biarkan satu malam atau sampai benar-benar dingin
7. Setelah kurang lebih kurang lebih 10 hari, air kelapa telah berubah menjadi nata de coco dan siap dipanen (diangkat dari loyang/cetakan) tebal kira 2 1,5 cm.
8. Buang lapisan kulit yang berada di bagian bawah nata de coco, selanjutnya dipotong kecil-kecil berbentuk kubus.
9. Potongan nata tersebut dicuci beberapa kali dan direndam dalam air selama 1- 2 malam, guna menghilangkan bau asam. Air rendaman diganti setiap hari.
10. Pada hari ketiga nata direbus dalam air bersih sampai mendidih dan tiriskan.
11. Buat rebusan air gula dan pandan di dalam panci yang manisnya sesuai selera masing-masing. Masukkan nata yang telah ditiriskan dan tutup, biarkan kurang lebih 1 jam supaya manisnya meresap ke dalam nata. Selanjutnya nata siap dikonsumsi

Cara Perbanyakan starter/bibit yang dilakukan sendiri
1. Tuangkan air kelapa + ure + biang cuka yang sudah mendidih ke dalam botol sirup sebanyak 2/3 bagian, lalu tutup dengan kertas koran dan ikat dengan gelang karet.
2. Setelah dingin tambahkan starter yang sudah jadi / bibit yang dibeli dari balai-penelitian Bioteknologi sebanyak 20-30 ml.
3. Biarkan selama 7-10 hari, maka starter/bibit sudah siap dipakai untuk pembuatan nata de coco selanjutnya.
4. Untuk pembuatan bibit selanjutnya adalah 2/3 botol air kelapa ditambahkan 1/3 botol bibit sendiri.
Pembuatan starter/bibit dari Ampas Nanas
Apabila bakteri Acetobacter cylinum sulit diperoleh, maka bakteri tersebut diperoleh dari ampas nanas dengan cara sebagai berikut :
1. Buah nanas matang, dikupas dan dicuci bersih. Kemudian dibelah dan dipotong-potong kecil-kecil. Potongan ini dihancurkan dengan alat penghancur.
2. Hancuran nenas diperas sampai sari buahnya habis, ampasnya dicampur dengan air dan gula pasir dengan perbandingan 6:3:1. Campuran ini diaduk merata dan dimasukkan ke dalam botol jar, ditutup dengan kertas dan diperam aelama 2-3 minggu (sampai terbentuk lapisan putih di atasnya).
3. Larutan yang diperoleh selanjutnya digunakan sebagai bibit/starter dalam pembuatan nata de coco.


1/18/2009

Tidak Ada Harapan pada Obama

Pelantikan Obama tinggal menunggu hari saja, 20 Januari 2009. Apakah kita sebagai seorang Muslim perlu berharap pada Presiden Amerika ke 44 ini?.

Tidak banyak yang tahu, bahkan di AS sendiri, Obama sebetulnya pernah di duduk di Subkomisi Asia Timur dan Pasific di komisi Hubungan Internasional Senat, sub komisi yang banyak mengkover isu-isu Indonesia. Namun, sedikit pun ia tidak pernah menyinggung Indonesia. Obama tidak pernah menggunakan keanggotaannya di Subkomisi tersebut untuk mengangkat isu-isu penduduk Muslim terbesar di dunia ini karena isu Indonesia adalah isu yang tidak strategis. Selain itu, dan ini yang paling jelas, siapa pun yang berniat menjadi Presiden AS, ia harus taat pada Israel dan Lobi Yahudi di AS (Al-Mujtama’).

Dalam sebuah acara yang disponsori oleh Kedutaan Besar Israel di Washington untuk menghormati hari jadi negara Israel yang ke-60. Barack Obama mengatakan“Saya berjanji kepada Anda bahwa saya akan melakukan apapun yang saya bisa dalam kapasitas apapun untuk tidak hanya menjamin kemanan Israel tapi juga menjamin bahwa rakyat Israel bisa maju dan makmur dan mewujudkan banyak mimpi yang dibuat 60 tahun lalu,” kata Obama dalam sebuah acara yang disponsori oleh Kedutaan Besar Israel di Washington untuk menghormati hari jadi negara Israel yang ke-60. Dia diperkenalkan oleh duta besar Israel kepada AS, Sallai Meridor.


Dalam kunjungannya ke Yerussalem Obama berjanji akan teguh mendukung dan menjamin keamanan Israel. “Saya berada di sini pada lawatan saya untuk menegaskan kembali hubungan khusus antara Israel dan AS. Komitmen saya yang kekal terhadap keamanannya, dan harapan saya agar dapat bertindak sebagai mitra efektif, baik sebagai senator maupun sebagai presiden, dalam mewujudkan perdamaian yang lebih kekal di wilayah tersebut,” ujarnya. Senator Illinois itu bahkan sempat mengenakan skulacap (kopiah) Yahudi, seraya meletakkan karangan bungaputih di museum peringatan Yad Vashes Holocaust. Melengkapi komitmennya pada Israel, dalam lawatan ke kota Sderot di Israel selatan, Obama mengingatkan bahwa Iran akan menjadi ancaman bagi keamanan dunia.”Iran yang memiliki nuklir akan menjadi ancaman besar dan dunia harus mencegah Iran memiliki senjata nuklir,” tegas Obama. (Al-Mujtama’)

Obama juga menyampaikan usulan calon presiden Republik, John McCain bulan lalu bahwa Hamas menyukai Obama adalah sebuah “serangan” dan “fitnah” yang bertentangan dengan janji McCain untuk menjalankan kampanye yang positif. “Kebijakan saya terhadap Hamas tak ada bedanya dengan kebijakannya,: kata Obama dalam sebuah wawancara kepada CNN. “Saya sudah mengatakan bahwa mereka adalah organisasi teroris, yang tidak boleh kita ajak negosiasi kecuali jika mereka mengakui Israel, meninggalkan kekerasan, dan kecuali mereka mau diam oleh perjanjian sebelumnya antara Palestina dan Israel. (Okezone.com)

Begitu pula sikap Obama yang mendukung Mahkamah Agung AS yang membatalkan larangan kepemilikan senjata. Sikap ini jelas-jelas bertentangan dengan sikap kaum Liberal. Sikap konservatifnya juga Nampak pada pidatonya di hadapan KomiteUmum Hubungan Amerika-Israel (AIPAC) pada 4 Juni lalu yang menyebut Iran sebagai ancaman perdamaian di Timur Tengah. Sikap ini membuat pendukung Partai Republik mengalihkan dukungannya pada Obama. Dengan begitu, bias disimpulkan tidak ada yang baru pada seorang Obama.

Pada saat yang sama, sejumlah politisi AS yang dinominasikan menjadi anggota kabinet pemerintahan Barack Obama, menyatakan komitmennya untuk mendukung Israel. Mereka antara lain Hillary Clinton dan Susan Rice, yang dicalonkan Obama sebagai menteri luar negeri dan duta besar AS di PBB. Susan mengatakan, AS sangat prihatin dengan apa yang dialami warga tak berdosa di Gaza. Di sisi lain, ia menuding bahwa "Banyak pihak yang ingin memanfaatkan PBB dengan cara yang tidak adil, agar mengutuk sekutu kami, Israel." (eramuslim)

Pemilihan Presiden AS tak lebih dari sebuah pentas yang sudah diatur. Cerita dan skenario selalu sama. Semua pemain yang ingin manggung harus taat alur jika tidak ingin terdepak penjaringan calon hanya sebuah sarana mengetahui sejauh mana kesetiaan stiap kandidat pada cita-cita AS dan Israel. Dua kandidat, satu tipe. Jadi, jangan pernah berharap pada Obama.

1/14/2009

Kenangan: Cambuk Motivasi

Detik terus berlalu menjelma menjadi menit, jam, hari, bulan dan tahun, terus berputar. Beragam peristiwa silih berganti menghiasi sembaran sejarah kehidupan ini, mulai dari yang semanis gula sampai yang sepahit empedu. Ada tawa dan senyum, kejayaan dan kegagalan,harapan dan ketakutan, sedih dan gelisah yang menghiasi.

Kenangan. Ya, setiap orang pasti mempunyai kenangan. Segala sesuatu yang berlalu dari sebuah perjalanan panjang pengembaraan manusia yang berupa apa saja dan dimana saja. Bila diingat-ingat kadang menciptakan tawa atau senyum, atau mungkin sedih atau kecewa. Ada kenangan yang terekam kuat dalam memori sehingga kita tidak dapat melupakannya atau peristiwa yang hanya sekedar lewat sehingga tidak berbuah kenangan.
Kenangan semenjak panggilan manja ”nak” oleh Bunda atau Ayah tercinta kemudian berubah menjadi ”kakak/abang” oleh adik sampai pada penggilan mesra ” kanda” oleh istri dan mungkin nanti ” ayah” oleh anak-anak kita. Saat panggilan ibu menyuruh pergi mengaji. Suara sang guru memberi pengajaran. Canda-tawa teman-teman saat bermain. Tegur ramah tetangga yang menyentuh kalbu. Lembaran itu bagai tertiup sepoi-sepoi angin. Tak tersadar layar otak sarat dengan puing-puing memori

Kenangan dapat menjadi cemeti pelecut untuk dapat berbuat lebih baik dan untuk menggapai kesuksesan masa depan. Ia dapat menembus rintangan dinding beton dan kawat berduri yang berdiri kokoh. Oleh karena itu kenanglah semua kesuksesan masa lalu kita, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Waktu kecil kita berhasil menghafal satu surat Al Quran, puasa Ramadhan satu bulan penuh, juara kelas, lulus kuliah, atau mendapatkan pekerjaan.

Sebaliknya kenangan dapat menjadi bayang-bayang kelam masa depan, menjadi tembok penghalang kesuksesan kita. Kegagalan-kegagalan masa lalu kadang membuat kita menjadi pesimistis, merasa rendah diri, atau merasa tidak mampu melakukan sesuatu, sehingga malas untuk berkarya.

Oleh karena itu putarlah memori otak - tepatnya otak tengah/sistem limbik yang di dalamnya terdapat amigdala yang merupakan bank memori otak, tempat menyimpan semua kenangan untuk mendapatkan kenangan-kenangan terbaik yang menjadi cemeti pelecut untuk kesuksesan kita dan kuburlah dalam-dalam kenangan-kenangan yang dapat menjadi tembok penghalang kesuksesan.

Dalam lingkup yang lebih luas, tak heran kita mulai SD sudah belajar sejarah. Termasuk juga kejayaan masa lalu, majapahit, sriwijaya, dan tentunya kejayaan Islam masa-masa awal kenabian. Itu semua adalah untuk membangkitkan motivasi kita untuk berbuat lebih baik, tentunya.

Maka jadilah pahlawan pembela negara atau mujahid Palestina yang meluluhlantakkan tank-tank Zionis Yahudi atau seorang dermawan yang setiap saat menyedekahkan hartanya atau apapun namanya sehingga ketiadaan kita dicari dan keberadaan kita diharapkan dan dibutuhkan. Setelah meninggal orang akan mengenang kebaikan kita dan berharap akan muncul generasi seperti kita.
Lebih dari itu semua, ada sebuah gelar mulia yang dilahirkan dari sebuah kenangan yang patut dimiliki oleh semua kita. Mardhatillah.
Who abaut u?


1/12/2009

LIFE MAPPING (II)

Anggaplah anda sekarang mau berangkat ke suatu tujuan, melewati rute perjalanan tertentu, dengan sebuah kendaraan yang anda kemudikan sendiri. Perencanaan “perjalanan” anda hendaknya tertulis dalam sebuah “peta” peta dimaksud lengkap dengan target-target terukur tentang apa-apa yang diperkirakan akan terjadi di perjalanan.

Tidak cukup menyusun peta hidup, mengelola waktu, tapi yang paling diperlukan adalah kedisiplinan, kegigihan dan keuletan untuk berusaha agar apa yang sudah direncanakan dapat tecapai.

Dalam peta hidup tersebut, jangan lupa memasukkan keseluruhan substansi materi- materi sebelumnya, termasuk proses dan capaian atau prestasi hingga saat. Masukkan juga pengalaman-pengalaman tak terlupakan, terutama yang mempengaruhi pola pikir dan perilaku anda. Hal ini bertujuan untuk mengukur konsistensi dan laju peningkatan pengembangan diri dari waktu ke waktu. Juga untuk mengingatkan agar standard dan kualitas hidup, capaian dan dedikasi kita “semestinya makin meningkat, seirama dengan peralihan tahap-tahap kehidupan kita”

Oleh karena itu sebelum membuat “peta hidup saya” yang lebih komprehensif, pikirkanlah matang-matang bagaimana selayaknya anda berubah ke arah yang lebih baik. Oleh karena itu tanyakanlah pada diri anda apa gerangan target dari setiap dimensi kehidupan pada tahun ini, tahun depan, tahun ketiga dst. Ingatlah bahwa proses lanjutan dari seluruh dimensi dan seisinya itu adalah proses yang harus fokus pada tujuan dan cita-cita anda di masa depan dan juga fokus pada target-target kuantitatif atau kualitatif tahap demi tahap.

Selain itu sebaiknya anda sudah harus melek tentang mengapa dan untuk apa target dan cita-cita itu diwujudkan. Ini terkait dengan visi pembelajaran dan misi pelayanan atau pengabdian kita, baik selaku individu, warga masyarakat, dan tentunya sebagai khalifah di muka bumi.

Menempatkan seluruh masa lalu, sekarang, dan masa depan di satu kertas membantu anda melihat bahwa waktu dan usia kita terlalu singkat untuk berbuat baik, terlalu panjang untuk disia-siakan, dimubazirkan. Menulis kegiatan dalam berbagai bidang kehidupan yang harus dijalani sebagai makhluk Tuhan, sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara membuat kita bisa mengatur prioritas, bisa membedakan keinginan dan kebutuhan, menyeimbangkan antara hak dan kewajiban. Jika anda tidak mempunyai perencanaan hidup, boleh jadi anda tidak punya target kapan suatu tujuan anda dapat tercapai.

Peta hidup yang meliputi masa lalu, sekarang, dan masa depan harus dilengkapi dengan rencana ynag lebih detail: lima tahunan, tahunan, bulanan, mingguan, dan harian. Peta hidup yang mencakup seluruh aktivitas kita bisa mengungkap cita-cita kita, sedangkan jadwal tahunan bisa menggambarkan sasaran khusus yang kita capai, jadwal semesteran atau bulanan bisa menggambarkan langkah dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai sasaran. Jadwal mingguan dan harian merupakan aktivitas yang memperkukuh langkah-langkah kita.





(Tulisan ini bersumber dari buku “Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan” karya Dr. Marwah Daud Ibrahim)


1/07/2009

LIFE MAPPING (I)

Mengenal Diri Sendiri
Sudahkah kita bersungguh-sungguh merenungkan tentang siapa diri kita sesungguhnya? Dimanakah letak kita dalam kurun waktu sejarah peradaban di muka bumi ini? Apa peran kita sebagai makhluk di jagad raya ini? Apa tujuan hidup kita?. Perenungan-perenungan itu penting kita lakukan untuk mengetahui sejatinya diri kita.

Dale Carnegie mengingatkan betapa spesialnya diri kita. Tiap-tiap kita adalah sesuatu yang sama sekali baru di muka bumi ini. Tidak ada seorangpun yang pernah ada dan yang akan ada persis seperti kita. Kita ini adalah produk dari keturunan, lingkungan, dan masa lalu. Betapa banyak anugerah yang diberikan ALLAH kepada kita. Maukah kita menjual mata kita seharga satu juta, satu milyar atau satu trilyun?. Bagaimana dengan otak, pendengaran, hati, jantung, tangan, dan kaki? Kita adalah makhluk dengan nilai tak terhingga dan tidak bisa dihargai dengan uang.

Napak Tilas Masa Lalu
Terlalu banyak dari kita merasa kecil hati dan rendah hati seolah-olah bukan siapa-siapa. Padahal setiap kita adalah spesial. Setiap kita memiliki potensi besar untuk sukses dan berhasil. Asalkan kita mau serius mengenal potensi kita yang sesungguhnya.

Yang perlu dilakukan adalah membedah masa lalu anda, secara terus terang dan jujur. Ingat-ingat kalau perlu tulis tentang masa kecil anda, pendidikan, buku yang berpengaruh dalam hidup anda, hobbi dan prestasi, minat dan bakat, perjalanan-perjalanan yang jauh dan penting, organisasi yang pernah anda ikuti, pengalaman yang paling berkesan, kegagalan anda dan lain-lain yang sekiranya penting. Dengan melakukan flashback masa lalu, anda akan lebih mengenal diri anda, mengetahui dimana anda berada kini dan selanjutnya siap untuk merancang masa depan.

Mengetahui Potensi Sekarang
Mulailah bertanya kepada diri sendiri: siapakah saya?. Kebanyakan kalau kita diminta untuk mengenalkan diri sendiri, umumnya mereka menjawab pertanyaan itu dengan menyebut nama mereka. Paling ditambah daerah asal, lalu profesi. Sesudah itu umumnya mentok.

Oleh karena itu lengkapilah multidimensi hidup anda dengan memakai metode mind mapping seperti contoh dibawah




Merencanakan Masa Depan
“ Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, hingga mereka merubahnya”

Sekarang, pikirkanlah dengan baik rencana anda ke depan. Jika Allah memanggil anda 1 tahun lagi apa yang akan anda lakukan sebelum itu? Memohon maaf kepada orang tua dan saudara, beribadah lebih rajin,banyak bersedekah, atau apa?. Jika anda diberi umur 60 atau 70 atau 80 tahun apa yang akan anda lakukan, prestasi apa yang telah anda torehkan untuk kemaslahatan umat?. Bagaimana kira-kira keluarga, saudara, dan orang lain mengenang anda setelah mati?

Pikirkanlah apa target 6 bulan, 1 tahun, 5 tahun, 10 tahun untuk masing-masing dimensi hidup anda. Jadi bukan menjadi apa (presiden, menteri, direktur) yang paling penting, tapi lebih penting adalah apa yang anda hasilkan lewat peran yang anda jalani. Jabatan atau posisi merupakan instrumen bagi prestasi dan pengabdian anda.

Impian, rencana, visi tetap akan menjadi rumusan hampa tanpa adanya kesungguhan dalam melaksanakannya. Namun cita-cita pribadi kita hendaknya bukan hanya untuk kita sendiri tapi hendanya memberikan maslahat kepada umat.

(Tulisan ini bersumber dari buku “Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan” karya Dr. Marwah Daud Ibrahim)