Laman

2/26/2009

Hati-hati Upload Foto/Konten di Facebook for everyone

dapet dari blog dan milis tetangga,
sekedar informasi.. tapi mudah2n bermanfaat dan membuat kita semakin berhati2


Anda punya account di Facebook? Anda pernah upload gambar di Facebook? Jika anda menjawab "Ya" untuk kedua pertanyaan di atas maka PENTING untuk membaca post saya berikut ini.

Percaya atau tidak, saat anda membuat akun (account) di Facebook, maka anda telah berjanji dan menandatangani kontrak (secara digital) untuk setuju dengan apa yang
dituliskan di dalam perjanjian dengan Facebook. Siapa dari pembaca yang pernah baca bagian yang panjang dan kadang menyesatkan ini? Ayo angkat tangan :) Kalau tidak angkat tangan silahkan diteruskan.

Ada bagian dari Term of Use ini yang saya ingin bedah untuk anda, karena hal ini menyangkut hak anda terhadap foto-foto MILIK ANDA yang diupload ke Facebook



When you post User
Content to the Site, you authorize and direct us to make such copies thereof as we deem necessary in order to facilitate the posting and storage of the User Content on the Site. By posting User Content to any part of the Site, you automatically grant, and you represent and warrant that you have the right to grant, to the Company an
irrevocable, perpetual, non-exclusive, transferable, fully paid, worldwide license (with the right to sublicense) to use, copy, publicly perform, publicly display, reformat, translate, excerpt (in whole or in part) and distribute such User Content for any purpose, commercial, advertising, or otherwise, on or in connection with the Site or the promotion thereof, to prepare derivative works of, or incorporate into
other works, such User Content, and to grant and authorize sublicenses of the foregoing. You may remove your User Content from the Site at any time. If you choose to remove your User Content, the license granted above will automatically expire, however you acknowledge that the Company may retain archived copies of your User Content. Facebook does not assert any ownership over your User Content; rather, as between us and you, subject to the rights granted to us in these Terms, you retain
full ownership of all of your User Content and any intellectual property rights or other proprietary rights associated with your User Content.

Terjemahan kasarnya sebagai berikut:

Saat anda
upload gambar-gambar ke Facebook. Maka anda secara otomatis memberikan hak yang SANGAT PENUH, TANPA BISA DIBANTAH, TIDAK BISA DITARIK ULUR, ANDA TIDAK MUNGKIN MENANG, TERSERAH FACEBOOK MAU BERBUAT APA SAJA, BAIK SEBAGIAN MAUPUN SECARA KESELURUHAN, DIMANAPUN DI SELURUH DUNIA, UNTUK APA SAJA, DEMI KEPENTINGAN APA SAJA, MAU DIJADIKAN APA SAJA TERSERAH FACEBOOK, TANPA BERHUTANG TERHADAP ANDA, BAIK KOMERSIAL, ADVERTISING KEPENTINGAN FACEBOOK terhadap gambar-gambar tersebut. Jika anda memutuskan untuk menghapus gambar-gambar anda di akun Facebook tersebut
namun bukan berarti Facebook tidak boleh menyimpan copy. Anda memperbolehkan Facebook memakai copy tersebut. Nah lho!

Apakah anda siap memberikan foto-foto anda untuk digunakan demi tujuan apa saja oleh Facebook?

Silahkan dipikirkan lagi sebelum terlambat. Ada tanggapan?
Mulai sekarang harus sering baca Terms of Agreement

2/25/2009

Hati-Hati Facebook

Jangan terlalu lengkap memasang profil diri dan foto di Facebook! Jangan terlalu gampang berteman di Facebook! Waduh, seruan tersebut tentunya tidak terlalu populer, atau cenderung diabaikan, bagi para Facebooker sejati. Ya memang, karena dengan bergesernya konsep dan ide sebuah pertemanan, maka tak apalah pada kenyataannya kita hanya punya segelintir teman di dunia nyata sepanjang punya berjibun (ratusan, ribuan) teman di situs jejaring sosial.

Seolah-olah dengan demikian keeksisan Anda adalah seberapa banyak teman yang dimiliki. Padahal dengan semakin banyak teman, yang kadang hanya teman sekedar kenal atau bahkan tak ingat lagi siapa dia atau bertemu dimana, maka semakin rentan terekspos data diri kita ke pihak-pihak di luar kontrol kita.

Walhasil, dengan demikian Anda akan semakin mudah menjadi korban \'impersonation\'.

Kasus

Tulisan ini sengaja saya* buat dan saya* titipkan ke detikINET, karena ada satu kasus yang langsung menimpa salah satu mahasiswi saya* di sebuah perguruan tinggi swasta tempat saya mengajar. Si mahasiswi tersebut belum lama berselang mengadukan kisahnya kepada saya bahwa hampir tiap saat dirinya melalui ponsel dihubungi orang yang tidak dikenal, bahkan di tengah malam sekalipun.


Setelah saya gali informasi lebih lanjut, ternyata saya temukan bahwa data dirinya di Facebook, entah oleh siapa, di-copy dan dijadikan sebuah blog di http://www.facebook.com/l.php?u=http://Blogspot.com. Blog tersebut seolah-olah dikelola langsung oleh si mahasiswi tersebut. Inilah yang disebut dengan kasus \'impersonation\'

Bahkan si pelaku (impersonator), memindahkan sebagian foto-foto si mahasiswi tadi dari Facebook ke sebuah situs penyimpanan foto gratisan, imageshack.us. Isi blog tersebut, cenderung berupa pencemaran nama baik dan melecehkan martabatnyat sebagai wanita.

Celakanya lagi, di blog tersebut dicantumkan pula nomor ponsel yang sehari-hari digunakan oleh mahasiswi tersebut. Maka, hampir tiap saat dia harus menjelaskan bahwa dirinya bukanlah seperti apa yang tertulis di blog pada setiap penelpon yang masuk.

Penyelesaian

Kasus ini agak rumit, karena tempat si impersonator meletakkan data-data dan foto-fotonya berada di luar ranah Indonesia. Tetapi upaya tetap harus dilakukan. Di http://www.facebook.com/l.php?u=http://blogspot.com atau http://www.facebook.com/l.php?u=http://blogger.com%2C ada fasilitas untuk melakukan \'flag blog\', dengan pilihan \'impersonation\' . Kita harus meng-attached hasil scan KTP atau SIM yang dapat membuktikan bahwa kita adalah korban dari pelaku impersonation.
Setelah kita men-submit, maka kita tinggal menunggu keputusan dari pengelola layanan blog tersebut untuk mencabut atau menghapus alamat blog yang menjadi keberatan kita.

Pun setali tiga uang dengan foto-foto yang terlanjur tersimpan di imageshack. Ada fitur untuk melaporkan dan meminta penghapusan foto-foto yang kita anggap materi berhak cipta, mengandung unsur pornografi ataupun kekerasan. Asumsinya, foto yang diambil dari akun Facebook kita tanpa seijin kita, adalah foto yang melanggar hak cipta.
Pencegahan

Agar kasus tersebut tidak terulang kepada siapapun, maka ada baiknya langkah-langkah pencegahan berikut ini bisa dijalankan ketika di dunia Facebook:
1. Jangan terlalu lengkap memasang profil atau data diri di Facebook. Tentunya semakin lengkap profil/data diri terpasang, semakin mudah mendapatkan teman. Tetapi di sisi lain, semakin beresiko pula data diri kita disalah-gunakan (abused)
2. Jangan memasang foto-foto diri Anda yang sekiranya Anda sendiri tidak akan merasa nyaman apabila foto tersebut tersebarluaskan secara bebas. Ingatlah, walau foto tersebut \"hanya\" diposting di akun Facebook Anda, sebenarnya itu sama saja dengan menyebarlukaskan foto tersebut ke publik. Sekali terposting dan tersebar, maka sangat sulit (dan nyaris mustahil) Anda bisa mencabut foto Anda dari Internet. Maka, selektiflah dalam berpose dan memposting foto Anda.
3. Jangan sembarangan \'add friend\' atau melakukan approval atas permintaan seseorang untuk menjadi teman Anda. Cara memilah dan memilihnya mudah, yaitu lihat saja berapa jumlah \"mutual friends\" antara Anda dengan seseorang tersebut. Semakin sedikit \"mutual friends\"-nya, berarti semakin sedikit teman-teman Anda yang kenal dengan dirinya, yang berarti semakin beresiko tinggi. Pastikan Anda hanya menerima \"pertemanan\" yang \"mutual friends\"-nya cukup banyak.
4. Jangan sembarangan menerima tag photo. Bolehlah kita \"banci tagging\", tetapi berupayalah lebih selektif. Artinya, sekali Anda terjun ke Facebook, rajin-rajinlah memeriksa \"keadaan sekeliling\". Karena kita kadang menemukan foto diri kita yang di-upload dan di-tag oleh orang lain, padahal kita tidak suka foto tersebut disebarluaskan. Segera saja kita \"untag\" diri kita dari foto tersebut dan kalau perlu minta teman kita yang melakukan upload foto tersebut untuk mencabutnya
5. Jangan tunda-tunda, ketika Anda menemukan data atau profil Anda digunakan oleh pihak lain untuk hal-hal di luar kontrol Anda, segeralah bertindak. Membiarkannya, justru akan membuatnya makin berlarut dan berdampak destruktif, setidaknya untuk kenyamanan diri sendiri. Laporkan langsung ke pengelola layanan tempat kejadian \'impersonation\', untuk segera mencabut informasi aspal (asli tapi palsu) tersebut. Atau, mintalah bantuan pada orang atau pihak yang sekiranya bisa atau paham bagaimana mengatasi hal di atas.


*) Penulis, Donny B.U., adalah penggiat kampanye \"Be Wise While Online\" dalam program Internet Sehat - ICT Watch.


2/24/2009

Persembahan untuk Surga

lbnul Jauzi rahimahullah, menuliskan sebuah kisah dalam kitab Shifaatu Ash Shafwah, tentang seorang shalih bernama Abu Qudamah Asy Syaami. la, pemuda yang sangat mencintai jihad di jalan Allah ~. Tidak satu kalipun ia mendengar sebuah peperangan yang terjadi antara kaum Muslimin dengan orang¬orang kafir yang memerangi mereka, kecuali ia bersegera mempersiapkan diri dan berangkat bersama pasukan Islam. Suatu ketika, ia duduk di Al Haram Al Madani. Seseorang bertanya padanya, "Wahai Abu Qudamah, engkau orang yang sangat mencintai jihad di jalan Allah ... Kisahkan kepada kami peristiwa yang paling menakjubkan yang pernah engkau lihat selarna berjihad .. "
Abu Qudamah pun bercerita ...
Perhatikan baik-baik, rahasia demi rahasia di balik sosok orang-orang shalih yang mendambakan surga seperti Abu Qudamah ..
"Suatu hari aku keluar bersama kaum Muslimin untuk memerangi orang-orang yang memerangi kaum Muslimin, dekat dengan sejumlah perbatasan medan perang. Dalam perjalanan, aku melewati kota Riqqah -sebuah kota di Irak dekat dengan sungai Eufrat-, dan di kota itu aku membeli seekor unta untuk membantu membawa peralatan berperang. Aku sempat memberi nasihat kepada masyarakat di kota itu melalui sejumlah masjid dan mengajak mereka untuk berjihad dan berinfaq di jalanAllah ~ Hingga ketika tiba waktu malam, aku menyewa sebuah rumah untuk menginap. Tapi di tengah malam, seseorang mengetuk pintu. Aku membuka pintu dan kudapati seorang perempuan yang tertutup rapi dengan hijabnya. "Apa yang kamu inginkan?" tanyaku.
Ia mengatakan: "Engkau Abu Qudamah?" Aku menjawab: "Ya ... "
Ia mengatakan lagi: ''Engkau yang hari ini mengumpulkan dana untuk jihad di perbatasan?"
Aku menjawab: "Ya ... "
Mendengar jawabanku, perempuan itu lalu mengajukan kulit kering, dan potongan kain perca, lalu pergi sambil menangis. Aku perhatikan kulit kering itu temyata di dalamnya tertulis kalimat
"Engkau menyeru kami untuk berjihad, tapi kami tidak mampu melakukannya. Aku potong apa yang aku miliki yaitu dua jalinan rambut yang aku berikan kepadamu untuk mengikat bagian kudamu. Semoga Allah bisa melihat potongan rambutku di jalan Allah, lalu mengampuni aku ... "
Aku sangat terkejut dengan keinginan kuat perempuan itu dan apa yang ia berikan. Bagaimana kerinduannya begitu besar untuk diampuni Allah ~ dan masuk ke dalam surga ..
Pagi hari keesokan harinya, aku berangkat bersama para sahabatnya dari Riqqah. Dan ketika mereka sampai di benteng Maslamah bin Abdul Malik, seorang pengendara kuda berteriak di belakang kami dan mengatakan, "Ya Abu Qudamah .. ya Abu Qudamah ... berhentilah sebentar saja .. " Aku pun berhenti dan meminta kepada pasukan yang lain lebih dahulu berjalan, sementara aku menunggu pengendara kuda yang memanggilku. Setelah mendekat orang itu mengatakan, "Alhamdulillah .. Yang memberi kesempatan padaku untuk bisa menemuimu."
Aku bertanya, "Apa yang kau inginkan?" Ia menjawab, "Aku ingin berjihad bersamamu . "

Aku mengatakan, "Bukalah tutup mukamu,jika usiamu sudah dewasa dan pantas untuk berperang, aku akan menerimamu. Tapi bila engkau masih kecil tidak layak berjihad, aku akan menolakmu."
Orang itupun membuka tutup mukanya. Temyata wajahnya bak rembulan. Ia pemuda berusia sekitar 17 tahun.
Aku katakan padanya, "Anakku, engkau mempunyai orang tua?"
Ia menjawab, "Ayahku terbunuh oleh orang-orang yang memusuhi kaum Muslimin, dan sekarang akulah yang berperang melawan orang-orang yang membunuh ayahku." "Apakah engkau mempunyai ibu?" tanyaku.
Ia menjawab, "Ya".
"Pulanglah kepada ibumu, berbuat baiklah kepadanya, karena sesungguhnya surga terletak di bawah telapak kakinya ... " ucapku.
Pemuda itu menjawab, "Apakah engkau tidak tahu ibuku?" Aku menggelengkan kepala. Pemuda itu berkata lagi, "Ibuku
adalah pemilik "barang titipan ... " "Titipan apa?" tanyaku.
"Ia pemilik ikatan ... " jawabnya. "Ikatan apa?" tanyaku lagi.
Ia mengatakan, "Subhanallah, cepat sekali engkau lupa. Tidak¬kah engkau ingat seorang perempuan yang mendatangimu tadi malam dan memberimu ikatan tali?? Dia adalah ibuku. Dia yang memintaku keluar untuk berjihad. Dan ibuku telah bersumpah kepadaku agar aku tidak kembali lagi kepadanya. Ibuku menga¬takan, "Anakku, jika engkau bertemu dengan orang -orang kafir yang memusuhi kaum Muslimin jangan engkau berpaling punggung dari mereka. Berikan jiwamu untuk Allah, mintalah kepada Allah untuk berada di sisi Nya, bertemu dengan ayahmu dan kakakmu di surga. Jika engkau diberi rizki masuk surga dengan mati syahid, pintalah syafaat kepada Allah untuk aku agar aku bisa masuk surga bersamamu ... " Ibuku mendekapku di dadanya. Ia mengangkat kepalanya ke langit dan berkata, "Ya Rabb .. ya Tuhanku ... ini anakku .. penyejuk jiwaku, buah kasih sayangku, aku serahkan kepadamu .. dekatkanlah ia kepada ayahnya ... "
"Wahai Abu Qudamah, aku mohon agar engkau tidak menghalangiku dari jihad di jalan Allah. InsyaAllah, aku adalah asy syahid ibnu syahiid (mati di jalan Allah sebagai anak dari
ayah yang telah mati dijalanAllah). Aku hafal seluruh AlQur'an. Aku mahir memanah dan menombak. Jangan mengecilkan aku karena usiaku yang masih muda ... "
Abu Qudamah lalu mengizinkan anak itu untuk turut bersamanya ke medan jihad. Dan benar saja, di sepanjang per¬jalanan, pemuda itulah orang yang paling gesit geraknya. Ia or¬ang yang paling cepat memacu kudanya. Jika turun dari kuda, dialah orang yang paling cepat berjalan. Hampir dalam setiap keadaannya, ia selalu berdzikir kepada Allah ~ ....
Merekapun tiba di medan peperangan. Kecamuknya sungguh luar biasa. Anak panah dilepaskan dari busurnya, pedang diangkat terhunus, bebatuan terpecah, kaki dan tangan melesat cepat. Mereka terlibat dalam gelombang peperangan ...
Hingga peperangan mulai mereda, ketika itulah Abu Qudamah melihat jasad pemuda itu terkapar di atas tanah. Sebilah tombak telah menembus tubuhya. Sejumlah anak panah merobek kulitnya. Tubuhnya terluka parah. Bahkan ada bagian tubuhnya yang terputus dan tulangnya patah.
Abu Qudamah mengatakan, "Aku mendekati pemuda itu. Aku hadapkan wajahku persis di mukanya. Aku katakan, aku Abu Qudamah .. Aku Abu Qudamah .. Pemuda itu tersenyum dan me¬ngatakan, "Alhamdulillah yang menjadikanku masih hidup dan bisa menyampaikan wasiat kepadamu. Dengarkanlah wasiatku .. "

Abu Qudamah mengatakan, "Aku menangis, demi Allah aku melihat wajahnya sangat rupawan, dan dia sangat mengasihi ibunya. Aku mengambil ujung bajuku untuk menghapus darah yang membasahi sebagian mukanya ... " Tapi pemuda itu menga¬takan, "Kenapa engkau hapus darah di mukaku dengan pakaian¬mu? Usaplah darahku dengan pakaianku, bukan pakaianmu.
Abu Qudarnah mengatakan, "Aku menangis, demiAllah .. aku tak bisa memberi jawaban apapun ... "
Pemuda itu lalu mengatakan, "Paman, aku bersumpah padamu jika aku mati agar engkau membawa jasadku ke Riqqah. Berikan kabar gembira pada ibuku bahwa Allah telah menerima hadiah yang ia berikan untuk - Nya. Sungguh putranya meninggal di jalan Allah dalam posisi menghadap musuh, bukan membelakangi musuh. Dan sungguh jika Allah memasukkan aku dalarn barisan para syuhada, akan aku sampaikan salamnya kepada ayahku dan dua pamanku yang lain, yang berada di surga ..
"Paman .. aku takut bila ibuku tak percaya dengan perkataanku.
Maka, bawalah potongan pakaianku yang penuh darah ini. Sungguh jika engkau membawanya, itu akan membuat ibuku percaya apa yang engkau katakan. Dan insya Allah, janji tempatnya adalah surga. Paman, jika engkau datang ke rumah kami, engkau akan mendapati seorang adik perempuan kecil yang usianya masih sembilan tahun. Ia adalah adikku yang sangat merindukanku. Kepulanganku selalu membuatnya ceria dan gembira. Kepergianku pasti membuatnya sedih dan menangis. Ia dahulu sangat terkejut dengan kematian ayahku satu tahun lalu, dan juga ia pasti akan terkejut dengan kematianku hari ini. Saat aku pergi dari rumah untuk berjihad, ia sempat mengatakan, "Kakak jangan lambat-lambat bila sudah waktunya pulang ke rumah ... "
"Paman ... jika engkau bertemu dengannya, tenangkanlah ia dengan nasihat darimu. Paman ... apa yang pemah kumirnpikan menjadi kenyataan. Demi Allah aku melihat bidadari saat ini di atas kepalaku .. aku mencium harum wanginya .... " Setelah itu nafasnya terhenti .. pemuda itu wafat. ..
Abu Qudamah mengatakan, "Saat kami menguburkannya, tak ada misi yang paling penting dan mulia aku lakukan kecuali aku kem¬bali ke Riqqah dan mengabarkan pesan-pesannya untuk sang ibu ...
Sang ibu yang shalihah dalam kisah ini, telah memberikan apa yang ia mampu di jalan Allah agar ia bisa masuk surga yang benar¬benar ia rindukan. Ia bahkan memberikan jiwa anaknya kepada Allah ~, sengaja melupakan daya tarik dan masa muda sang anak. Begitulah. Orang-orang yang merindukan surga, begitu meninggikan surga di hati dan pikiran mereka. Mereka tidak rela bila surga bisa dibeli dengan harga murah. Mereka hanya berpikir bahwa surga hrus diperoleh dengan jiwa mereka.
Apa yang kita persembahkan untuk memperoleh surga?


2/02/2009

Hukum Merayakan Valentine Day

Oleh: Lajnah Daimah (Dewan Fatwa Saudi Arabia)

Pertanyaan:
Sebagian orang merayakan Yaum Al-Hubb (Hari Kasih Sayang) pada tanggal 14 Februari [bulan kedua pada kalender Gregorian kristen / Masehi] setiap tahun, diantaranya dengan saling-menghadiahi bunga mawar merah. Mereka juga berdandan dengan pakaian merah (merah jambu,red), dan memberi ucapan selamat satu sama lain (berkaitan dengan hari tsb).

Beberapa toko-toko gula-gula pun memproduksi manisan khusus - berwarna merah- dan yang menggambarkan simbol hati/jantung ketika itu (simbol love/cinta, red). Toko-tokopun tersebut mengiklankan yang barang-barang mereka secara khusus dikaitkan dengan hari ini. Bagaimana pandangan syariah Islam mengenai hal berikut:

1. Merayakan hari valentine ini?

2. Melakukan transaksi pembelian pada hari valentine ini?

3. Transaksi penjualan – sementara pemilik toko tidak merayakannya – dalam berbagai hal yang dapat digunakan sebagai hadiah bagi yang sedang merayakan?

Semoga Allah memberi Anda penghargaan dengan seluruh kebaikan!

Jawaban:

Bukti yang jelas terang dari Al Qur’an dan Sunnah - dan ini adalah yang disepakati oleh konsensus ( Ijma’) dari ummah generasi awal muslim - menunjukkan bahwa ada hanya dua macam Ied (hari Raya) dalam Islam: ‘ Ied Al-Fitr (setelah puasa Ramadhan) dan ‘ Ied Al-Adha (setelah hari ‘ Arafah untuk berziarah).

Maka seluruh Ied yang lainnya - apakah itu adalah buatan seseorang, kelompok, peristiwa atau even lain – yang diperkenalkan sebagai hari Raya / ‘Ied, tidaklah diperkenankan bagi muslimin untuk mengambil bagian didalamnya, termasuk mengadakan acara yang menunjukkan sukarianya pada even tersebut, atau membantu didalamnya – apapun bentuknya – sebab hal ini telah melampaui batas-batas syari’ah Allah:

وَتِلْكَ حُدُودُاللَّهِ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ

Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. [ Surah At-Thalaq ayat 1]


Jika kita menambah-nambah Ied yang telah ditetapkan, sementara faktanya bahwa hari raya ini merupakan hari raya orang kafir, maka yang demikian termasuk berdosa. Disebabkan perayaan Ied tersebut meniru-niru (tasyabbuh) dengan perilaku orang-orang kafir dan merupakan jenis Muwaalaat (Loyalitas) kepada mereka. Dan Allah telah melarang untuk meniru-niru perilaku orang kafir tersebut dan termasuk memiliki kecintaan, kesetiaan kepada mereka, yang termaktub dalam kitab Dzat yang Maha Perkasa (Al Qur’an). Ini juga ketetapan dari Nabi (Shalallaahu ` Alaihi wa sallam) bahwa beliau bersabda: “Barangsiapa meniru suatu kaum, maka dia termasuk dari kaum tersebut”.

Ied al-Hubb (perayaan Valentine’s Day) datangnya dari kalangan apa yang telah disebutkan, termasuk salah satu hari besar / hari libur dari kaum paganis Kristen. Karenanya, diharamkan untuk siapapun dari kalangan muslimin, yang dia mengaku beriman kepada Allah dan Hari Akhir, untuk mengambil bagian di dalamnya, termasuk memberi ucapan selamat (kepada seseorang pada saat itu). Sebaliknya, adalah wajib untuknya menjauhi dari perayaan tersebut - sebagai bentuk ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya, dan menjaga jarak dirinya dari kemarahan Allaah dan hukumanNya.

Lebih-lebih lagi, hal itu terlarang untuk seorang muslim untuk membantu atau menolong dalam perayaan ini, atau perayaan apapun juga yang termasuk terlarang, baik berupa makanan atau minuman, jual atau beli, produksi, ucapan terima kasih, surat-menyurat, pengumuman, dan lain lain. Semua hal ini dikaitkan sebagai bentuk tolong-menolong dalam dosa serta pelanggaran, juga sebagai bentuk pengingkaran atas Allah dan Rasulullah. Allaah, Dzat yang Maha Agung dan Maha Tinggi, berfirman:

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. [Surah al-Maa.idah, Ayat 2]

Demikian juga, termasuk kewajiban bagi tiap-tiap muslim untuk memegang teguh atas Al Qur’an dan Sunnah dalam seluruh kondisi - terutama saat terjadi rayuan dan godaan kejelekan. Maka semoga dia memahami dan sadar dari akibat turutnya dia dalam barisan sesat tersebut yang Allah murka padanya (Yahudi) dan atas mereka yang tersesat (Kristen), serta orang-orang yang mengikuti hawa nafsu diantara mereka, yang tidak punya rasa takut - maupun harapan dan pahala - dari Allah, dan atas siapa-siapa yang memberi perhatian sama sekali atas Islam.

Maka hal ini sangat penting bagi muslim untuk bersegera kembali ke jalan Allah, yang Maha Tinggi, mengharap dan memohon Hidayah Nya (Bimbingan) dan Tsabbat (Keteguhan) atas jalanNya. Dan sungguh, tidak ada pemberi petunjuk kecuali Allaah, dan tak seorangpun yang dapat menganugrahkan keteguhan kecuali dariNya.

Dan kepada Allaah lah segala kesuksesan dan semgoa Allaah memberikan shalawat dan salam atas Nabi kita ( Shalallaahu ` Alaihi wa sallam) beserta keluarganya dan rekannya.

Lembaga tetap pengkajian ilmiah dan riset fatwa

Ketua: Syaikh ‘ Abdul ‘ Aziz Al Asy-Syaikh;
Wakil Ketua: Syaikh Saalih ibn Fauzaan;
Anggota: Syaikh ‘ Abdullaah ibn Ghudayyaan;
Anggota: Syaikh Bakar Ibn ‘ Abdullaah Abu Zaid

(Fataawa al-Lajnah ad-Daaimah lil-Buhuts al-’Ilmiyyah Wal-Iftaa.- Fatwa Nomor 21203. Lembaga tetap pengkajian ilmiah dan riset fatwa Saudi Arabia)