Laman

2/12/2011

Akhirnya, Mubarak Lengser Keprabon


Setelah Revolusi rakyat Mesir berjalan 18 hari akhirnya Mubarok mengundurkan diri. Seratusan warga meninggal dan ratusan lainya luka-luka, tidak sedikit pula yang ditahan oleh rezim yang berkuasa. Demo ini telah berjalan mulai Selasa, 26 Januari 2011. Mubarok telah berkuasa 30 tahun di Mesir. Selama berkuasa, ia memberlakukan Undang-undang Darurat yang melarang pertemuan lebih dari 5 orang. Dan itu sukses dijalankan selama 30 tahun di negara berpenduduk terbesar di Timur Tengah itu. Usaha Mubarak mengendalikan stabilitas negara bukan hanya menjadikan dirinya diktator. Ia juga memonopoli sektor ekonomi Mesir.

Jum`at, 11 Februari 2011 akhirnya melalui Wakil Presiden Mesir, Omar Suleiman, mengungkapan bahwa Presiden Hosni Mubarak telah mengundurkan diri. Yang jadi pertanyaan adalah mengapa Mubarok tidak mengumumkan pengunduran dirinya tidak dilakukan sendiri secara langsung. Mungkin jadi ia mengamankan diri dan keluarga di Kairo atau sudah meninggalkan Mesir sebelum berita pengunduran dirinya.

"Orang-orang berteriak, rezim telah digulingkan," terdengar teriakan dari kerumunan ratusan ribu massa yang berkumpul di Lapangan Tahrir dan tidak jauh dari Istana Mubarak serta berapa meter dari daerah utara Ibukota Mesir. Hal ini juga terjadi di seluruh dunia, dimana warga Mesir bersuka cita menyambut mundurnya Mubarok.

Tumbangnya Mubarak ini sekaligus membuat vacuum of power di negara piramid itu. Majelis militer Mesir pun dikabarkan mengambil alih tanggung jawab pemerintahan sementara yang ditinggalkan Mubarak.

Mungkin inilah adalah momentum gerakan dakwah di Mesir untuk bangkit dan turut berperan serta dalam pemerintahan Mesir. Tapi hal ini tidak mudah mengingat kepentingan besar AS dan Israel di Mesir, tentunya mereka sudah mempersiapkan pengganti Mubarok sehingga agenda AS dan Israel di Timur Tengah kedepannya tidak terganggu.

Tidak ada komentar: