Laman

1/18/2009

Tidak Ada Harapan pada Obama

Pelantikan Obama tinggal menunggu hari saja, 20 Januari 2009. Apakah kita sebagai seorang Muslim perlu berharap pada Presiden Amerika ke 44 ini?.

Tidak banyak yang tahu, bahkan di AS sendiri, Obama sebetulnya pernah di duduk di Subkomisi Asia Timur dan Pasific di komisi Hubungan Internasional Senat, sub komisi yang banyak mengkover isu-isu Indonesia. Namun, sedikit pun ia tidak pernah menyinggung Indonesia. Obama tidak pernah menggunakan keanggotaannya di Subkomisi tersebut untuk mengangkat isu-isu penduduk Muslim terbesar di dunia ini karena isu Indonesia adalah isu yang tidak strategis. Selain itu, dan ini yang paling jelas, siapa pun yang berniat menjadi Presiden AS, ia harus taat pada Israel dan Lobi Yahudi di AS (Al-Mujtama’).

Dalam sebuah acara yang disponsori oleh Kedutaan Besar Israel di Washington untuk menghormati hari jadi negara Israel yang ke-60. Barack Obama mengatakan“Saya berjanji kepada Anda bahwa saya akan melakukan apapun yang saya bisa dalam kapasitas apapun untuk tidak hanya menjamin kemanan Israel tapi juga menjamin bahwa rakyat Israel bisa maju dan makmur dan mewujudkan banyak mimpi yang dibuat 60 tahun lalu,” kata Obama dalam sebuah acara yang disponsori oleh Kedutaan Besar Israel di Washington untuk menghormati hari jadi negara Israel yang ke-60. Dia diperkenalkan oleh duta besar Israel kepada AS, Sallai Meridor.


Dalam kunjungannya ke Yerussalem Obama berjanji akan teguh mendukung dan menjamin keamanan Israel. “Saya berada di sini pada lawatan saya untuk menegaskan kembali hubungan khusus antara Israel dan AS. Komitmen saya yang kekal terhadap keamanannya, dan harapan saya agar dapat bertindak sebagai mitra efektif, baik sebagai senator maupun sebagai presiden, dalam mewujudkan perdamaian yang lebih kekal di wilayah tersebut,” ujarnya. Senator Illinois itu bahkan sempat mengenakan skulacap (kopiah) Yahudi, seraya meletakkan karangan bungaputih di museum peringatan Yad Vashes Holocaust. Melengkapi komitmennya pada Israel, dalam lawatan ke kota Sderot di Israel selatan, Obama mengingatkan bahwa Iran akan menjadi ancaman bagi keamanan dunia.”Iran yang memiliki nuklir akan menjadi ancaman besar dan dunia harus mencegah Iran memiliki senjata nuklir,” tegas Obama. (Al-Mujtama’)

Obama juga menyampaikan usulan calon presiden Republik, John McCain bulan lalu bahwa Hamas menyukai Obama adalah sebuah “serangan” dan “fitnah” yang bertentangan dengan janji McCain untuk menjalankan kampanye yang positif. “Kebijakan saya terhadap Hamas tak ada bedanya dengan kebijakannya,: kata Obama dalam sebuah wawancara kepada CNN. “Saya sudah mengatakan bahwa mereka adalah organisasi teroris, yang tidak boleh kita ajak negosiasi kecuali jika mereka mengakui Israel, meninggalkan kekerasan, dan kecuali mereka mau diam oleh perjanjian sebelumnya antara Palestina dan Israel. (Okezone.com)

Begitu pula sikap Obama yang mendukung Mahkamah Agung AS yang membatalkan larangan kepemilikan senjata. Sikap ini jelas-jelas bertentangan dengan sikap kaum Liberal. Sikap konservatifnya juga Nampak pada pidatonya di hadapan KomiteUmum Hubungan Amerika-Israel (AIPAC) pada 4 Juni lalu yang menyebut Iran sebagai ancaman perdamaian di Timur Tengah. Sikap ini membuat pendukung Partai Republik mengalihkan dukungannya pada Obama. Dengan begitu, bias disimpulkan tidak ada yang baru pada seorang Obama.

Pada saat yang sama, sejumlah politisi AS yang dinominasikan menjadi anggota kabinet pemerintahan Barack Obama, menyatakan komitmennya untuk mendukung Israel. Mereka antara lain Hillary Clinton dan Susan Rice, yang dicalonkan Obama sebagai menteri luar negeri dan duta besar AS di PBB. Susan mengatakan, AS sangat prihatin dengan apa yang dialami warga tak berdosa di Gaza. Di sisi lain, ia menuding bahwa "Banyak pihak yang ingin memanfaatkan PBB dengan cara yang tidak adil, agar mengutuk sekutu kami, Israel." (eramuslim)

Pemilihan Presiden AS tak lebih dari sebuah pentas yang sudah diatur. Cerita dan skenario selalu sama. Semua pemain yang ingin manggung harus taat alur jika tidak ingin terdepak penjaringan calon hanya sebuah sarana mengetahui sejauh mana kesetiaan stiap kandidat pada cita-cita AS dan Israel. Dua kandidat, satu tipe. Jadi, jangan pernah berharap pada Obama.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

memang hebat..., Israel dan Amerika tetap satu dan tetap jaya; karena olehnyalah segala bangsa akan mendapat berkat, Kejadian 12:3; 27:27-29.
dewasa ini telah terbukti, dunia arab telah membawa petaka bagi dunia, dan bahkan itu diantara mereka sendiri saling membunuh...
kita tahu berjuta orang pergi ke amerika dengan berbagai motif...untuk mendapatkan dan menemukan kesejatian hidup...!